Jatuh cinta itu perlu pembuktian bukan hanya sekedar merasakan. Cintaku pada si ular besi sudah ku buktikan. Pergi bersamanya selama 24 jam. Sebuah perjalanan yang mungkin orang lain bilang gila. Berangkat dari Jakarta Pasar Senen menuju tujuan akhir Banyuwangi Karangasem.
Tidak ada kereta langsung dari Jakarta menuju Banyuwangi. Perjalananpun harus dibagi, rute Jakarta - Yogyakarta lanjut Yogyakarta - Banyuwangi. Jangan berkomentar mengapa tidak naik pesawat. Ini masalah perasaan tidak bisa dipikir secara logika.
Berangkat dari Jakarta pada malam hari pukul 21.45 diantar oleh Bogowonto sampai Yogyakarta tiba pukul 06.15. Istirahat sejenak, numpang mandi distasiun. Ternyata Sri Tanjung sudah siap mau melanjutkan mengantar saya menuju Banyuwangi. Pukul 07.15 dari Yogyakarta, Sri Tanjung meluncur.
Jalan-jalan itu bukan hanya mencapai tempat wisatanya saja. Tetapi perlu menikmati perjalanan menuju kesana. Saya bisa menikmati pemandangan yang bermacam-macam. Hal yang tidak saya dapatkan ketika naik pesawat. Sungai, gunung, sawah, jembatan, terowongan, jalan raya. Semua memanjakan mata.
Tiba juga dibanyuwangi, pukul 21.15. 24 jam sudah saya bersamanya. Sebuah perjalanan yang tak terlupakan.
fyi: saya ngekek sendiri menulis dengan gaya seperti ini
icon: http://www.recity2015.com/images/Train.png
Tidak ada kereta langsung dari Jakarta menuju Banyuwangi. Perjalananpun harus dibagi, rute Jakarta - Yogyakarta lanjut Yogyakarta - Banyuwangi. Jangan berkomentar mengapa tidak naik pesawat. Ini masalah perasaan tidak bisa dipikir secara logika.
Berangkat dari Jakarta pada malam hari pukul 21.45 diantar oleh Bogowonto sampai Yogyakarta tiba pukul 06.15. Istirahat sejenak, numpang mandi distasiun. Ternyata Sri Tanjung sudah siap mau melanjutkan mengantar saya menuju Banyuwangi. Pukul 07.15 dari Yogyakarta, Sri Tanjung meluncur.
Jalan-jalan itu bukan hanya mencapai tempat wisatanya saja. Tetapi perlu menikmati perjalanan menuju kesana. Saya bisa menikmati pemandangan yang bermacam-macam. Hal yang tidak saya dapatkan ketika naik pesawat. Sungai, gunung, sawah, jembatan, terowongan, jalan raya. Semua memanjakan mata.
Tiba juga dibanyuwangi, pukul 21.15. 24 jam sudah saya bersamanya. Sebuah perjalanan yang tak terlupakan.
fyi: saya ngekek sendiri menulis dengan gaya seperti ini
icon: http://www.recity2015.com/images/Train.png
Sintiiiing mas naik kereta 24 jam! Aku aja pernah ke surabaya udah hampir modar punggungnya mau osteoporosis. \:p/
ReplyDeleteWah perlu dicoba nih.. hahaha
ReplyDeletewuihh...hebat...sy paling jauh baru jogja jember...hehe..kalau pake ekonomi dah nyerah deh...walaupun sekrang ada ac ny tpi kursinya mbuat badan pegel2 :D
ReplyDeleteSaya belum pernah naik si ular besi...24 jam perjalanan? ehm gak bayangin capeknya, perjalan saya pulkam 7 jam saja itu udah berasa pegel2, etapi kalo cinta mah gak bisa pakai logika yeess #eh :v :v
ReplyDeleteLumayan capek juga nih kalo 24 jam. Aku aja 4 jam udah pegel-pegel
ReplyDeleteKebayang pegelnya
ReplyDelete24 jam? gak panas, mas? -,-
ReplyDeletewkwkk itu gaya bahasanya, ular besi, kalo pesawat besi terbang, kalo becak, besi berbadan tiga. LAHHHH ahahhaha
kan kereta ekonomi sekarang semua di kasih AC
DeleteWah, saya belum pernah naik Sri Tanjung. Biasanya pakai Mutiara Timur. Toiletnya Sri Tanjung bersih, nggak?
ReplyDeletelumayan bersih, tapi tempat duduknya 2-3
DeleteWow lama sekali.. ini tepat waktu atau sempet delay?
ReplyDeletetepat waktu donk, kan pakai 2 kereta jadi bisa selama itu, hahaa
DeleteMantab Mas!
ReplyDeleteCeritanya terlalu singkat nih.. bikin lagi donk cerita menarik dengan bahasa yang membuat mas terkekeh sendiri :)
ReplyDelete