Gw kembali di ingatkan untuk belajar makna dibalik kata sabar. Kata yang sering kita ucapkan ketika seorang kawan atau keluarga tertimpa musibah. "sabar ya" "udah gak papa, yang penting sabar" "sabar aja deh". Mengucapkan memang lebih mudah daripada menjalaninya. Pelajarannya dimulai di tanggal 16 November 2014. Untuk pertama kalinya gw mengalami kecelakaan motor. Sejak SMA naik motor, gw belum pernah sama sekali jatuh dari motor ataupun ditabrak motor yang bisa menyebabkan gw terluka.
Kecelakaan bermula ketika gw akan pulang dari rumah nenek menuju rumah gw. Ditengah perjalanan ada motor melawan arus dengan membawa gas 3kg (melon) . Motor ini hanya motor bebek biasa yang ditambahkan keranjang besi di jok belakangnya. Nah, kaki gw seperti terkena tebas bagian bawah keranjang besi ini. Sontak, darah muncrat dari kaki gw. Kecelakaan ini menyebabkan kaki gw sobek. Letak sobeknya di antara jari-jari kaki dan pergelangan kaki.
Namanya orang Indonesia ya, ketika kecelakaan begini masih untung lho. Masih untung gw tidak jatuh dari motor. Masih untung ada yang nolongin gw. Masih untung pengendara motor gas melon itu tanggung jawab. Masih untung kejadiannya dekat dengan rumah sakit. Masih untungnya lagi tempat kejadiannya tidak jauh dari rumah. Oh iyaa, waktu kejadian gw tidak membawa HP, karena berpikir hanya dekat rumah perginya.
Di rumah sakit, kaki gw di jahit 6 jahitan dan kaki gw berubah bentuk jadi bengkak. Akibat ini, gw tidak masuk kantor selama 5 hari. Istirahat total di rumah. Gw tidak bisa berjalan normal, berjalan dengan kaki nyaris di seret. Tidak bisa sholat berdiri, harus sholat dengan duduk. Bingung mau mandi bagaimana, tidak boleh terkena air lukanya. Mau makan diambilin, mau minum diambilin. gw benar-benar di manja.
Hampir satu bulan lamanya proses pemulihan kaki gw. Selama satu bulan itu, gw pergi ke kantor di antar, pulang di jemput. Tidak ikut acara gathering kantor, tidak pergi kemana-mana. Aktifitas keluar rumah hanya ke kantor. Satu bulan juga motor gw nganggur. Gw harus menahan rasa iri terhadap teman-teman yang bisa pergi gathering, pergi nonton, pergi main. Mereka bebas pergi kemana-mana, sementara gw hanya berdiam diri dirumah.
Tapi gw senang punya ibu yang benar-benar memperhatikanku, merawatku sampai gw benar-benar sembuh. Dia yang selalu mengingatkan gw untuk selalu sabar. Sabar..sabar.. dan sabar. Selain itu tak sedikit teman-teman dan keluarga yang peduli terhadap gw. Datang ke rumah untuk menjenguk, menanyakan kabar via whatsapp, line, telepon. Sesuatu bangetlaah punya teman-teman dan keluarga seperti itu. Tapi balasan gw hanya ucapan terima kasih.
images: http://traffic-accident.biz/material/018.jpg
Kecelakaan bermula ketika gw akan pulang dari rumah nenek menuju rumah gw. Ditengah perjalanan ada motor melawan arus dengan membawa gas 3kg (melon) . Motor ini hanya motor bebek biasa yang ditambahkan keranjang besi di jok belakangnya. Nah, kaki gw seperti terkena tebas bagian bawah keranjang besi ini. Sontak, darah muncrat dari kaki gw. Kecelakaan ini menyebabkan kaki gw sobek. Letak sobeknya di antara jari-jari kaki dan pergelangan kaki.
Namanya orang Indonesia ya, ketika kecelakaan begini masih untung lho. Masih untung gw tidak jatuh dari motor. Masih untung ada yang nolongin gw. Masih untung pengendara motor gas melon itu tanggung jawab. Masih untung kejadiannya dekat dengan rumah sakit. Masih untungnya lagi tempat kejadiannya tidak jauh dari rumah. Oh iyaa, waktu kejadian gw tidak membawa HP, karena berpikir hanya dekat rumah perginya.
Di rumah sakit, kaki gw di jahit 6 jahitan dan kaki gw berubah bentuk jadi bengkak. Akibat ini, gw tidak masuk kantor selama 5 hari. Istirahat total di rumah. Gw tidak bisa berjalan normal, berjalan dengan kaki nyaris di seret. Tidak bisa sholat berdiri, harus sholat dengan duduk. Bingung mau mandi bagaimana, tidak boleh terkena air lukanya. Mau makan diambilin, mau minum diambilin. gw benar-benar di manja.
Hampir satu bulan lamanya proses pemulihan kaki gw. Selama satu bulan itu, gw pergi ke kantor di antar, pulang di jemput. Tidak ikut acara gathering kantor, tidak pergi kemana-mana. Aktifitas keluar rumah hanya ke kantor. Satu bulan juga motor gw nganggur. Gw harus menahan rasa iri terhadap teman-teman yang bisa pergi gathering, pergi nonton, pergi main. Mereka bebas pergi kemana-mana, sementara gw hanya berdiam diri dirumah.
Tapi gw senang punya ibu yang benar-benar memperhatikanku, merawatku sampai gw benar-benar sembuh. Dia yang selalu mengingatkan gw untuk selalu sabar. Sabar..sabar.. dan sabar. Selain itu tak sedikit teman-teman dan keluarga yang peduli terhadap gw. Datang ke rumah untuk menjenguk, menanyakan kabar via whatsapp, line, telepon. Sesuatu bangetlaah punya teman-teman dan keluarga seperti itu. Tapi balasan gw hanya ucapan terima kasih.
images: http://traffic-accident.biz/material/018.jpg
0 Comments:
Post a Comment