Ads 468x60px

Sunday, March 09, 2014

Menjenguk Orang Sakit

Sehat itu mahal dan kita tidak pernah menyadarinya ketika kita sehat. Kalau kita sudah sakit, baru merasakan betapa mahalnya sehat itu. Hal yang enak-enak bisa kita rasakan saat sehat tidak bisa kita rasakan lagi kalau sedang sakit. Jalan-jalan tidak bisa, berkumpul sama teman tidak bisa, apalagi makan enak. Dan kalau sampai rawat inap di rumah sakit, kita biasanya senang kalau dijenguk atau dikunjungi oleh keluarga atau teman dekat.
Ada artikel menarik yang pernah gw baca tentang "Adab Menjenguk Orang Sakit" yang ditulis Oom Dwiki. Beliau menceritakan saat mengunjungi rekannya yang sakit di rumah sakit. Hal yang menarik dari artikel itu adalah Oom Dwiki enggan menanyakan tentang penyakit yang di derita oleh rekannya, karena kunjungan dia bukan untuk mengetahui detail penyakit apa yang di derita. Tapi untuk mendoakan dan memberi semangat kepada rekannya untuk segera sembuh.

Memang terkadang pertanyaan orang yang menjenguk orang sakit aneh-aneh. Gw juga pernah dirawat di rumah sakit. Pertanyaan yang paling dahsyat yang pernah dilontarkan ke gw adalah Infusnya sudah habis berapa botol? Wek, orang lagi sakit mana sadar sampai menghitung jumlah botol infus. Pertanyaan yang aneh.
Minggu ini, seorang rekan kerja gw sakit hingga di rawat di rumah sakit. Nah, gw mau mempraktekan apa yang ditulis Oom Dwiki. Gw dan 2 orang teman (1 cowok dan 1 cewek) menjenguk teman gw yang kena DBD di rumah sakit. Teman gw dirawat di kelas 2, jadi 1 kamar ada 2 orang pasien. Saat sampai di kamarnya gw berusaha menahan untuk tidak menanyakan hal apapun tentang penyakitnya. Tetapi gw tidak bisa menahan untuk menanyakannya, hahaa. 
Ya, pertanyaan yang di lontarkan masih standar laah. Tidak sampai menanyakan sudah berapa banyak botol infusnya dan kita lebih banyak ngobrol biasa, daripada menanyakan tentang penyakitnya. Sudah satu jam lamanya kita ngobrol, ternyata ada 1 teman lagi yang berkunjung sebut saja Mr. Cool (karena emang gayanya sok cool, hehee).  
Mr. Cool ini memiliki misi tersendiri ketika menjenguk, yaitu mau membuli teman gw yang sakit. Tapi jangan berpikir 'buli' yang dimaksud seperti senior membuli juniornya di sekolah. Mr. Cool cuma ngecengin-ngecengin tidak  jelas. Terkadang ceng-cengannya "krik-krik" jadi gw gak ngerti Mr. Cool ngomong apa, hahaa. Hal itu membuat suasana di kamar pasien jadi tambah berisik. Beruntung sejak kami datang, pasien di tempat tidur sebelah keluar ruangan. Jadi tidak terganggu kegaduhan yang kami buat saat itu.

gambar: http://www.iconarchive.com/show/gis-gps-map-icons-by-icons-land/Hospital-icon.html

0 Comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Instagram

Instagram

Statistics


Visit Indonesia

visit indonesia Warung Blogger