
Jakarta semakin renta untuk memikul beban beton-beton gedung bertingkat. Pemerintah tak mau mengendalikan pembangunan diJakarta. Perijinan pembangunan Mal-mal di muluskan saja jalannya. Mal-mal dibangun dimana-mana berjarak dekat-dekat tidak kurang dari 5 KM sudah ketemu Mal lagi Mal lagi. Pedagang Kaki Lima selalu digusur kesana kemari tetapi Mal-Mal yang menyalahi aturan pembangunan belum pernah saya melihat penggusuran Mal.
Gelandangan & pengemis di anggap menjadi pengganggu keindahan kota. Pemerintah enggan memikirkan nasib mereka. Mereka dianggap sama seperti debu-debu atau dedaunan kering yang mengotori Jakarta. Pemukiman kumuh selalu saja berada di balik kemegahan gedung-gedung tinggi. Air Jakarta, tak layak lagi untuk di konsumsi. Untuk urusan MCK saja harus membeli air olahan dari kali Ciliwung yang jorok.
Mobil-mobil pribadi harus di uji emisi gas buangnya. Tetapi asap Metromimi, Kopada, Mayasari dan bis kota lainnya (selain transjakarta) terus mengepul tebal keluar dari lubang knalpot. Pohon-pohon ditebang demi memuluskan pembangunan diJakarta. Wisata pantai di Jakarta yakni Ancol, airnya pun sudah menghitam dan berbuih. Tetapi masih saja ramai dikunjungi untuk berenang disana, hueek.
Jakartaku, kau memang sudah tua, kau sudah renta, kau sudah terlalu banyak memikul beban permasalah, kau sudah lelah menjadi pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat entertainment, Tapi apapun kondisimu seluruh Rakyat Indonesia pasti akan selalu mencintaimu. Selamat Ulang Tahun Jakarta-ku.
Jakarta mesti pensiun :P
ReplyDeleteJakarta Bukan yempat yang ramah ...
ReplyDeleteDistributor Casio Jakarta
This post is having a perfect explanation about this topic. Key point of this post is valuable information. Many things are now clear to me. I am thankful for this post.
ReplyDelete