
Sepanjang perjalanan selalu dihiasi pedagang-pedagang, ramainya pedagang ketika kereta akan melewati perjalanan antara Cirebon – Purwokerto (begitu sebaliknya). Pedagang mondar-mandir kesana kemari, mulai dari minuman, makanan, rokok & permen, oleh-oleh, buku, pulsa, hiasan, mainan, berbagai macam alat.alat, semprot wewangian. Tak hanya para pedagang tukang semir sepatu, tukang pijat, tukang sapu, tukang minta-minta juga menambah kesumpekan kereta api.
Saya bukan menyalahkan para pedagang dalam hal ini. Tetapi seharusnya ada ketegasan dari pegusa kereta api untuk melarang masuknya pedagang, karena jika pedagang masuk akan mengurangi kenyamanan penumpang. Pada saat naik kereta api Fajar Utama Yogyakarta rute Yogyakarta – Jakarta pada tanggal 31 Oktober 2010. Saya mencoba memotret aktifitas para pedagang di dalam kereta, alhasil memang banyak sekali pedagang di dalam dan tidak dilarang oleh petugas yang ada di dalam. Berikut beberapa aktifitas pedagang yang berhasil saya abadikan, gambarnya tidak terlalu bagus karena kamera hanya 2MP:
![]() |
Pedagang-pedagang di dalam kereta Fajar Utama |
![]() |
Kiri: Pedagang duduk-duduk di jalanan dalam gerbong | Kanan: Pedagang duduk di dekat pintu keluar |
![]() |
Gara-gara pedagang duduk di jalanan dalam gerbong, banyak orang kesulitan untuk jalan |
![]() |
Tukang sapu ilegal yang meminta uang ketika usai menyapu, Kiri: nyapu dari gerbong bagian depan ke belakang | Kanan: Beberapa saat kemudian ada lagi yang nyapu dari gerbong bagian belakang ke depan. |
udah nyoba bogowonto blum bro? cuman ya dari kutoarjo brngkatnya, naek pramex dulu dari yogya hehe
ReplyDeleteoh, yok, km sering naik bisnis.. pada ngrokok ga?
ReplyDeleteaku lagi rencana balik naik bisnis nih.. kalo pedagang, masih cueklah.. bisa tutup mata.. tapi kalo rokok ... -________-a
Cireks yang dari Tegal petugasnya tegas, pedagang jadi umpet-umpetan ama petugas.
ReplyDeleteNaek gajah Wong aja Bro dari lempuyangan ke PSE harganya cuman 120.000 kok....
ReplyDelete