Tetapi pada tahun ini, selain Argentina dan Italia saya punya jagoan di setiap pertandingannya. Dan tidak menutup kemungkinan setelah saya membela negara X, untuk pertandingan selanjutnya saya tak lagi membela negara X. Apalagi di tambah hancul leburnya permainan Italia dan Remuknya Argentina di gilas Panser Jerman. Saya jadi beralih menjagokan tim yang belum pernah meraih juara dunia. Apabila tim yang saya jagokan kalah pada pertandingan tersebut, tak ada persaan kecewa. Karena masih ada pertandingan esok yang berbeda lagi jagoanku.
Hal ini bukan karena saya plin-plan atau tidak setia pada sebuah tim. Melainkan hanya ingin menikmati semua pertandingan di piala dunia, karena sudah sangat jarang pertandingan sepakbola ditayangkan secara langsung. Mahalnya harga hak siar dan monopoli televisi berbayar untuk liga-liga dunia membuat televisi lokal Indonesia hanya bisa menayangkan pertandingan “Big Match” secara tunda dan menayangkan secara lansgung pertandingan tim-tim papan tengah. Hal itu yang menyebabkan saya tak bisa menikmati liga-liga dunia secara penuh satu musim dan harus terbayarkan pada saat piala dunia yang ditayangkan secara langsung satu bulan penuh.
0 Comments:
Post a Comment