Hampir selama sebulan ini, terjadi pemadaman bergilir di beberapa daerah. Saya kita awalnya hanya terjadi di wilayah DKI saja, karena terdapat dua gardu PLN yang terbakar disana. Tetapi setelah melihat berita di televisi, beberapa daerah di wilayah Indonesia lainnya juga terdapat pemadaman bergilir. Satu hal yang sangat saya kesal adalah tidak validnya informasi pemadaman di situs PLN. Hal ini saya alami sendiri, ketika saya pulang ke rumah orangtua di Jakarta, awal bulan November ini. Pagi hari saya cek di situs pln . Bahwa pada tanggal 9 November 2009, kawasan rumah saya tidak ada pemadaman. Tetapi pada pukul 0715, tiba-tiba listrik mati, AAAAAARRRRRRGGGGGGGgg sial, lagi asik-asik ngenet.
Apa yang terjadi setelah mati listrik,
1. Ibu saya tidak bisa memasak nasi dengan rice cooker, padahal nasi sudah dimasukan kedalam.
2. Cucian terbengkalai di dalam mesin cuci, padahal sebentar lagi selesai.
3. Komputer yang tiba-tiba mati, bisa saja rusak. Padahal baru ganti powersupply.
Ternyata pemadaman sampai sore hari, sekitar pukul 14.00 atau 15.00.
Sempat muncul wacana oleh presiden, ketika pulang dari KTT APEC. Bahwa Presiden mempersilakan perusahaan swasta untuk mengelola listrik, jika PLN sudah tidak sanggup lagi. Saya dengar-dengar juga PLN banyak hutang sama Pertamina. Tapi munculnya perusahaan listrik swasta bukanlah solusi, mengapa demikian. Baiklah, kita beralih sejenak ke perusahaan telepon selular. Banyaknya perusahaan telepon selular di Indonesia, menandakan juga banyaknya BTS-BTS yang berdiri. Lihat saja kalau setiap kecamatan terdapat satu BTS, berapa banyak BTS ditiap kecamatan, berapa banyak BTS ditiap propinsi berarti.
Nah, kembali ke masalah Perusahaan Listrik Swasta [PLS]. Jika banyak PLS, maka banyak pula SUTET yang akan dibuat, berapa banyak lahan yang akan dilalui SUTET. Jika hal ini terjadi berapa banyak lagi warga yang protes karena wilayahnya dilalui SUTET.
Jadi apa yang seharusnya dilakukan:
1. PLN seharusnya menjual listrik kepada masyarakat harus melihat kuota listrik yang dimiliki oleh PLN, karena setiap ada yang mau pemasangan listrik diterima saja oleh PLN. Jadi jika kuota listrik tidak mencukupi jangan diterima lagi pemasangan baru.
2. Bagi kawasan perdagangan seperti MAL, PLAZA, dll. Wajib memiliki pembangkit sendiri. Misalnya tenaga surya, jadi PLN nantinya hanya memasok separuh dari kapasitas listrik MAL yang sangat besar atau bahkan tidak perlu PLN lagi.
3. Listrik tidak seharusnya dikelola swasta, menurut dirut PLN, yang dikelola swasta adalah pembangkitnya. Kata dirut PLN juga, saat ini sudah ada beberapa pembangkit yang dikelola swasta. [saya lihat berita ditivi]
4. Listrik-listrik jalan menggunakan pembangkit sendiri, seperti Lampu lalulintas, Lampu reklame dll. Menggunakan pembangkit sendiri, seperti yang ada di wilayah Yogya. [kalau pernah ke Yogya, pasti tau]
5. Gunakan listrik seperlunya, jadi bagi pelanggan PLN. Kalau butuh listrik ya pakai. Tapi jangan menghambur-hamburkan listrik. Misalnya orangnya tidur tivi-nya masih nyala.
6. Jika memang harus ada pemadaman, PLN WAJIB memberi tahu pelanggannya terlebih dahulu, supaya bisa mempersiapkan.
7. Yang terakhir, PLN dan Pemerintah harus membangun pembangkit yang memanfaatkan tenaga alam di Indonesia. Misalnya tenaga angin dipegunungan, tenaga panas bumi bahkan tenaga arus laut. Membangun SURAMADU saja bisa, masa membangun pembangkit tidak bisa.
quote pada point yang ke 2 "Bagi kawasan perdagangan seperti MAL, PLAZA, dll. Wajib memiliki pembangkit sendiri. Misalnya tenaga surya, jadi PLN nantinya hanya memasok separuh dari kapasitas listrik MAL yang sangat besar atau bahkan tidak perlu PLN lagi."
ReplyDeleteTenaga Surya yang seperti apa mas bay?? kl traffic lights kan masih masuk akal, nah kl MAL., wew., bngung saya memikirkan ny ., ho
yah misalnya pasang panel surnya diatap MAL gitu...trus djadiin pembangkit deh
ReplyDeletehee,maap cthnya kurang komplit...
Aduhhh kesalnya diriku...
ReplyDeleteDKI baru kena pemadaman bergilir dan kemaren Ambon juga, disorot masuk tipi dan jadi permasalahn besar.
Kemarin2 ini di Pekanbaru, sudah setaunan kami pemadaman tiap hari, dicuekin aja.
Kesal deh jadinyaaaa........
Tahukah kamu Bay *curhat ni*, disini, kemaren2 mati lampu 12 jam sehari, jadi siklusnya tiga jam idup tiga jam mati, setiap hari. Alasannya, trafonya rusak, PLTA kurang debit air, dan bla bla bla memuakkan itu. Tapi, pas ada Munas Golkar aja, lampu nyala gak pernah mati tuh. Walikota sampai terang-terangan mengecam PLN di koran2.
Sekarang udah gak mati2 lagi, karena dengar2 kabar, masalah ini udah masuk DPR dan pimpinannya udah diganti *secara diam-diam*.
"jadi siklusnya tiga jam idup tiga jam mati"
ReplyDeletegila ajah klo begitu siklusnya ~x(
wah wah wah...
ReplyDeletemakin kacau saja nih...
krisis listrik telah meraja lela..
kini pemadaman listrik terjadi di beberapa daerah.
ini tentu saja merugikan banyak pihak.
pemadaman ini diakibatkan karena konsumen pemakai listrik terus meningkat.
sedangkan pasokannya belum memenuhi.
pemadaman ini juga terjadi karena PLN menderita kerugian besar.
dimana tindakan pencurian listrik sudah merajalela
sehingga tidak terkonrol lagi pemakaian listriknya.
sehingga PLN tidak dapat mendistribusikan pasokan kedaerah2 yang terkena pemadaman bergilir.
semoga saja pemadaman ini bisa segera diselesaikan.
semoga saja perawatan serta penambahan genset oleh PLN pada induk2 pusat bisa selesai secepatnya.
Iklan
gak asik banget dah,
ReplyDeletecz mati di saat yang tidak tepat