
Babak baru pemerintahan sudah dimulai dari pelantikan para anggota legislatif, presiden dan wakil presiden serta jajaran menteri untuk menjalankan periode pemerintahan republik Indonesia 2009 sampai 2014 yang siap menjalankan program pertamanya yaitu program 100 hari. Belum lama mereka dilantik, sudah santer terdengar mengenai kenaikan gaji pejabat negara. Kalau tidak salah dengar dari berita-berita yang ada di televisi adalah pejabat menteri dan presiden. Tetapi dari ulasan di televisi juga, para pejabat negara tersebut sudah mendapatkan pendapatan yang lumayan. Mengapa saya katakan pendapatan, karena gaji pokok seorang menteri hanya 16juta-an. Tetapi ditambah tunjangan-tunjangan segala macem, jadi besar juga akhirnya. Belum lagi fasilitas negara yang didapatkannya, mulai dari mobil dinas sampai rumah dinas dan segala macam fasilitas di dalamnya.
Menurut pandangan saya sebagai rakyat jelata yang tak punya kuasa. Menjadi pejabat negara adalah sebuah pengabdian bukannya pekerjaan. Mengapa demikian, karena yang menjadi pejabat negara bukanlah orang sembarangan. Jadi yang namanya pengabdian, seharusnya para pejabat negara harus total memikirkan nasib bangsa ini. Bahkan harus siap tidak dibayar atas pengabdiannya.
Mengacu pada para pahlawan, mereka juga telah mengabdi kepada bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Tetapi masih banyak juga para veteran perang yang kesusahan di masa tua-nya. Hal ini sering saya lihat setiap tanggal 17 Agustus, ada beberapa televisi yang mengulas mengenai para veteran perang yang hidupnya sengsara di masa senjanya. Maka dari itu dari pada untuk menaikkan gaji para pejabat negara, lebih baik dana yang ada digunakan untuk memajukan kesejahteraan rakyat, bukan untuk memajukan kesejahteraan para pejabatnya.
Kembali kepermasalahan para pejabat negara. Pemikiran orang Indonesia seharusnya sudah dirubah, bahwa menduduki jabatan di parlemen ataupun pemerintahan adalah sebuah PENGABDIAN bukan PEKERJAAN. Karena yang saya lihat dari pemilihan legislatif, banyak para caleg yang agak stress, ketika tidak terpilih sebagai legislator. Akibat dari pemikiran bahwa menjadi legislator adalah pekerjaan. Jadi para caleg rela menggelontorkan sejumlah dana untuk kampanye, dengan satu tujuan akan balik modal ketika duduk di kursi legislatif kelak.
Jalur pengabdian kepada negara tidak hanya menjadi pejabat negara ataupun duduk di kursi legislatif. Ada banyak cara pengabdian kepada bangsa dan negara. Apa itu bentuknya, silakan anda pikirkan sendiri, karena saya yakin masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas.
0 Comments:
Post a Comment