Ads 468x60px

Sunday, January 18, 2009

Seharian Wisata Kuliner

Berhubung pada tanggal 15 januari BBM telah turun, BBM telah turun, BBM telah turun, BBM telah turun. Ups!! Kebanyakan, padahal di iklan saja cuma tiga kali di ulangnya. Dengan turunnya tersebut harganya jadi Rp.4500. Saatnya bensin murah, saatnya juga meluangkan waktu untuk jalan-jalan. Lagi pula sudah penat dengan kegiatan kampus. Jadi saatnya jalan-jalan sejenak, karena punya teman yang pernah menghabiskan masa sekolah dasarnya di daerah Temanggung yaitu si bagus. Ya sudahlah akhirnya main-mainnya kesana. Waktu tempuh Yogya-Temanggung cukup 2jam saja. Berhubung disana tidak ada tempat wisata yang manteb untuk di kunjungi serta membawa perut kosong dari Yogya. Jadinya berwisata kulinerlah yang di pilih.

Pertama mencicipi makanan khasnya Temanggung, yakni Bakso Lombok Uleg. Memang di daerah Yogya ada. Tapi yang namanya ciri khas kota, lebih berasa nikmatnya klo makan di tempat asalnya langsung. Awalnya agak aneh, makan bakso di campur ketupat. Ibarat makan bakso pakai nasi saja. Dari namanya saja Lombok Uleg, ya pastinya cabai-nya di uleg. Cabai yang di gunakan mentah dan harus cabai hijau, kenapa cabai hijau nanti saja infonya silakan lanjutkan dulu ceritanya. Awalnya agak ragu mencicipi bakso dengan cabai mentah dan ketupat tetapi setelah dinikmati ya manteb juga ternyata.
Lanjut ke perberhentian kedua, ketempat saudaranya bagus, ya temu kangen gitu deh. Nah disini ditawari makan lagi. Melihat kapasitas perut masih memadai, langsung tancap gas. W.O.W. kembali di suguhkan bakso, walaupun sama-sama bakso tetap ada bedanya. Klo yang pertama tadi makan bakso pakai duit sendiri, nah klo yang ini makan bakso tanpa duit. Makanya tetap nikmat rasanya, oiya klo yang tadi pakai ketupat yang sekarang ini pakai nasi. Tetapi tetap ada yang sama dengan bakso pertama yakni sambalnya masih menggunakan sambal hijau, kenapa cabai hijau nanti saja infonya silakan lanjutkan dulu ceritanya.

Dari Temanggung lanjutkan perjalanan ke Wonosobo, sepanjang perjalanan di suguhkan pemandangan gunung yang menakjubkan. Tak dapat di ucapkan dengan kata-kata maupun tulisan. Tapi sayang kabut sedang turun jadi hanya bisa menikmati sejenak pemandangan seperti itu. Di tengah perjalanan ada plang gubug joglo klo tidak salah, pokoknya ada joglo-joglo-nya gitu deh. Jadi penasaran mampir kesana, berhubung daerahnya juga dingin jadi butuh minuman hangat untuk menghangatkan badan. Mampirlah ke tempat ke tiga, di gubug joglo. Mampir pesan, kopi jahe, teh poci plus tempe penyet. Tempe penyet-nya-pun memiliki kesamaan dengan bakso yang di Temanggung tadi yaitu menggunakan cabai hijau, kenapa cabai hijau nanti saja infonya silakan lanjutkan dulu ceritanya. Ternyata di jogla ini pernah di kunjungi pak Bondan (wisata kuliner di acara tivi). Wah jadi tidak sia-sia mampir di joglo ikut-ikut pak Bondan wisata kuliner. Di joglo ini juga di suguhkan pemandangan gunung tadi, ya memang kabut masih menyelimuti dan ditambah hujan jadi gunungnya di tak terlihat begitu jelas.

Lanjutkan lagi perjalanan menuju Wonosobo, tujuan ke Wonosobo adalah makan mie ongklok. Makanan khasnya daerah Wonosobo. Yups, tiba juga akhirnya di tempat makan mie ongklok-nya, sekaligus jadi tempat ke empat wisata kulinernya. Awalnya melihat sajiannya kog mie-nya sedikit. Tapi tetep hmmm… manteb bener!!! yang membuat manteb adalah campurannya. Kesan pertamanya mencobanya seperti batagor, tetapi setelah menghabiskan kuah-nya sampai titik kuah penghabisan rasanya seperti kuah pempek. Nah lho binggung khan, mie rasanya seperti batagor dan pempek. Sayang tidak ada wujud visual-nya a.k.a. photo-nya. Disini-pun masih terjadi kesamaan seperti makanan-makanan terdahulu yakni sambal hijau, kenapa cabai hijau??? Nah ini saatnya ulasannya karena kata-kata kenapa cabai hijau sudah mengalami perulangan sampai empat kali mirip dengan kata-kata BBM telah turun. Sebenarnya menggunakan cabai hijau karena di sini tidak ada cabai merah, ups bukan itu, karena memang cirri khasnya menggunakan cabai hijau, dan harus cabai rawit. Bukan cabai hijau biasa.

Sudah puas, di Wonosobo. Pulanglah ke Yogya, sampai Yogya malam. Hmm, saatnya makan malam, karena di Yogya banyak pilihan menu makanan. Ujung-ujungnya makan steak di Waroeng Steak sebagai tempat ke lima sekaligus penutup perjalanan wisata kuliner dari pagi sampai malam. Huuhhh, puas jalan-jalannya. Kapan yak jalan-jalan lagi mumpung bensin murah.

6 Comments:

  1. /* Kapan yak jalan-jalan lagi mumpung bensin murah

    aq ikut...
    aq ikut...
    aq ikut...
    aq ikut...
    ;;)

    tur pantai sehari///semarang///batu raden

    ReplyDelete
  2. aje gile turingnya pantai-semarang-baturaden..
    jauh buangget..

    ReplyDelete
  3. wogh...
    mie ongklok juga...

    ayukk touring... mo susur apa??
    susur pantai? susur pasar? atau susur jajan???

    ReplyDelete
  4. susur coklat apa susur strawberry??
    =))

    ReplyDelete
  5. Salam Blogger Indonesia, blogwalking ya... dan sukses selalu untuk Anda!
    jabat tangan erat salam penuh damai!

    Kenali dan Kunjungi Objek Wisata di Pandeglang

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Instagram

Instagram

Statistics


Visit Indonesia

visit indonesia Warung Blogger