Ads 468x60px

Wednesday, January 07, 2009

Ada apa dengan golput???

Tahun 2009 merupakan tahun pesta demokrasi bagi Indonesia tetapi isu-isu tentang golput semakin menghangat saja menjelang pemilu. Tetapi sebenarnya apa sih golput?? Pengertian golput menurut diriku adalah orang yang tidak memilih pada saat pemilu berlangsung, tidak memilih disini maksudnya mereka yang telah memiliki hak untuk memilih (telah memiliki kartu pemilih) tetapi tidak memilih. #nah lho binggung khan??, kenapa mengambil definisi sendiri, karena di beberapa perbincangan mengenai golput di televisi istilah golput kog bisa di artikan banyak definisi. Misalnya orang yang tidak memiliki kartu pemilih pada saat pemilu berlangsung bisa dibilang golput. Khan ini aneh, jika orang yang belum mempunyai kartu pemilih berarti hak untuk memilih dari orang tersebut telah di renggut. #cieelah bahasanya direnggut.

Kembali ke topik utama tentang golput. Menurut pandangan diriku lagi nih. Pemilihan kata Golongan Putih di ambil karena banyaknya partai di Indonesia yang bergitu berwarna-warni, maka dari itu jika ada rakyat yang netral (tidak memilih) berarti memilih warna partai putih atau golongan putih tadi. Memilih partai atau presiden pada saat pemilu merupakan hak bagi warga Negara. Kenapa ketika angka golput jadi sangat tinggi, seolah-olah partai-partai pada kebakaran jenggot, pada panik takut kehilangan banyak suara, bahkan ada yang sampai mengusulkan kalau golput itu akan diharamkan. Sudah jelas-jelas memilih itu adalah hak warga negara, kenapa ingin di fatwakan haram, jika ini terjadi maka memilih partai menjadi suatu kewajiban.

Seharusnya dengan tingginya angka golput, masing-masing calon wakil rakyat bisa belajar dari pengalaman para wakil rakyat terdahulu. Misalnya beberpa kasus suap hinggap di gedung dewan, yang katanya mereka itu wakil rakyat. Kasus skandal seks-pun pernah hinggap disana. Jadi rakyat yang sudah semakin pintar ini yakin bahwa wakilnya kelak tidak akan mengecewakan seperti hadirnya kasus-kasus di atas. Mungkin rakyat sudah bosan dengan nasibnya, mungkin rakyat sudah lelah karena keinginannya tidak di dengar oleh penguasa, mungkin rakyat bosan dengan pemimpin yang itu-itu saja, mungkin rakyat lelah karena banyak pilkada-pilkada yang berakhir dengan pertikaian. Mungkin itu beberapa faktor yang menjadikan angka golput tinggi.

Golput atau tidak golput, seharusnya seluruh pihak bisa menghargai perbedaan pendapat ini. Dan jadilah orang yang memiliki pendirian, artinya tidak ikut-ikutan. Tidak ikut-ikutan untuk golput dan tidak ikut-ikutan untuk memilih suatu partai tertentu. Seleksilah masing-masing calon wakil anda dan calon pemimpin anda dengan seksama sebelum anda memasuki TPS agar anda tidak akan lagi dikecewakan karena telah memilihnya. INGAT-INGAT, jika sudah mantap dengan pilihannya di (centang) yak. Bukan di coblos.

3 Comments:

  1. pertama kali baca judul...
    "hmmm... kayak kalimat terakhir ku di bank tulisan..."

    kekekke...

    kalau saya pribadi, kurang setuju dengan golput. Walaupun memilih merupakan hak, tapi yaaaaa gimana ya, pemilu gitu, apalagi dalam hal menentukan Presiden kita 5 tahun ke depan. Manfaatin deh hak untuk memilih...

    sampai berjumpa, surat suara, di bulan April....

    ReplyDelete
  2. Sampai h minus sekian dari pemilu saia msaih belum menentukan partai apa yg akan saia pilih. Sepertinya siy saia akan lebih memilih orangny drpd partainya dan orang yg saia pilih bukan tdk mungkin berbeda partai utk legislatif di tingkatan masing2

    ReplyDelete
  3. pertama kali baca judul...
    "hmmm... kayak kalimat terakhir ku di bank tulisan..."

    berarti kita sehati gus :))
    -----
    untuk pilpres memang penting, tapi legistatif, i dont think so..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Instagram

Instagram

Statistics


Visit Indonesia

visit indonesia Warung Blogger