Naik kereta api tuutt…tuutt…tuutt…, wekz by the way anyway busway kereta yang saya naiki sudah tidak
tuutt..tuutt.. lagi karena kereta sekarang menggunakan mesin diesel. Ya jadi suaranya seperti mesin bus berkekuatan besar saja. Jadi waktu liburan pitulasan njajal kereta prameks dari jogja menuju wates, sambil menjemput keluarga yang sedang berziarah ke makam kakek n neneku di wates. Awalnya mau naik bus saja menuju wates, tetapi muncul keraguan karena 4 kali ganti bus dari rumah ke wates. Akhirnya diputuskan naik kereta prameks, prameks awalnya jurusan jogja-solo tetapi setelah di bangun double track, terdapat trayek prameks dari jogja menuju kutoarjo via wates. Dalam satu hari ada empat kereta prameks yang menuju kutoarjo yaitu 2x pagi dan 2x sore dengan harga tiket 7000 saja. //all destination

Dikarenakan prameks yang menuju kutoarjo via wates terhitung baru, saya yakin akan mendapatkan tempat duduk layaknya raja. Setelah tiket di tangan, saya menuju ruang tunggu. Di luar dugaan yang sedang menunggu kereta banyak sekali. 30 menit berlalu, prameks tiba juga. Tak disangka, tak dinyana, tak dikira, tak diduga banyak sekali penumpangnya. Sampai – sampai impian mendapatkan tempat duduk layaknya raja tak kesampaian. Yah.. terima sajalah. Lagi pula demi keluarga tercinta yang sedang menunggu di wates sana.

Memang prameks ini adalah kereta buangan dari kereta jabotabek yang ada di jakarta yang telah di modifikasi sedemikian rupa sehingga berubahlah kereta jabotabek kelas ekonomi yang kumal kusam kucel menjadi kereta prameks kelas bisnis yang lumayan untuk di naiki penumpangnnya dengan kipas angin sebagai penyejuk gerbong – gerbong keretanya. Harga tiket yang 7000 cukup setimpal dengan fasilitas yang ada di prameks selain bebas pengamen dan penjual liar. Walaupun tetap ada penjual tetapi resmi dari PT. KAI. Jika dibandingkan dengan jabotabek kelas ekonomi yang harganya 1500 memang sangat jauh sekali perbandingannya, karena dengan harga 1500 fasilitas jabotabek-pun setimpal, yakni kipas angin yang tidak bisa berputar, pintu kereta yang tak bisa tertutup dengan rapat, tetapi jangan khawatir setiap naik jabotabek mendapatkan bonus yaitu bau keringat penumpang tetangga. Bagaimana tidak mendapatkan bonus, naik jabotabek kelas ekonomi sudah seperti beribu-ribu ikan teri yang dimasukkan kedalam kaleng sarden. //bayangkanlah sendiri
Back to prameks, tak terasa 45 menit sudah sampai stasiun wates. Eeegh ternyata bapak, adik, paklik n adik sepupu dah menunggu di statiun. Dah dulu yak ceritanya, semoga bisa nyambung lagi kalau naik prameks menuju solo. Soalnya sudah lama ingin merasakan naik prameks ke solo.
wah,kalo aq dulu malah sering naek Prameks k Solo,Yok..
ReplyDeletepernah ga dapat tempat juga T_T
ni ntar sbelom puasa mw ke Solo lagi,mw belanja-belanji ma Usman,,mw ikut tah..??
arggh..dasar wanita..
ReplyDeletebelanje trus..gak ikutan agh..
belanju mulu n pergipergi trus diriku..
lg pengen nabung..
caelah..nabung buat masa depan...
ReplyDeleteyagh,,kalo jadi juga sekalian wisata kuliner,khekhekhe...
yak pengen nabung buat kawin..
ReplyDeletebiz lulus langsung kawin..
hwakakakkZz..