hmm... curhat ke teman mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Tapi cerita ke seorang psikolog menjadi hal baru buat saya. Bercerita tentang masalah pribadi ke orang yang baru kenal. Terdengar gila memang, tapi itu pernah saya lakukan.
Sejujurnya saya sudah tahu harus bagaimana menghadapinya. Tapi saya ingin tahu bagaimana rasanya ngobrol bareng psikolog. Menurut wiki, bidang ilmu psikolog itu dibagi bagi. Ada psikolog klinis, psikolog pendidikan dan psikolog industri.
Secara umum, bercerita dengan psikolog itu tidak beda kalau saya cerita ke teman. Dialog yang terjadi, ada permasalahan, ada masukan, ada saran. Ada satu masukan yang menurut saya berbeda, sang psikolog meminta saya untuk membangun pikiran yang positif, karena pikiran itu akan membentuk perilaku yang positif juga. Kalau pikiran kita negatif, perilaku yang negatif juga akan terbentuk.
Di tengah-tengah obrolan, saya diminta untuk menuliskan nama, usia, tanda tangan dan tuliskan cerita. Saya tanya,"mau dibaca ya tulisan tangan saya?" hahaa. Usai menulis itu, benar lho sang psikolog menebak sifat saya dari tulisan tangan. tapi sayang tebakannya kurang tepat. Canggih juga bisa menilai sifat orang dari tulisan tangan meskipun kurang tepat.
Sebenarnya saya berharap ada jurus jurus dalam ilmu psikologi yang dikeluarkan untuk menghadapi cerita saya. Nyatanya tidak banyak jurus yang dikeluarkannya. Kan, saya juga bisa jadi belajar. Apalagi saya senang memperhatikan perilaku perilaku manusia. Manusia itu unik unik sifat dan perilakunya. Kalau ada yang suka baca sifat manusia dari golongan darah atau DISC (dominance, influence, steadiness & compliance). Kita bisa belajar bagaimana menghadapi manusia dengan sifatnya yang beda-beda. Sayapun masih belajar bagaimana menghadapi sifat-sifat manusia yang berbeda-beda. Karena menurut saya, tidak bisa setiap manusia diperlakukan sama.
Sejujurnya saya sudah tahu harus bagaimana menghadapinya. Tapi saya ingin tahu bagaimana rasanya ngobrol bareng psikolog. Menurut wiki, bidang ilmu psikolog itu dibagi bagi. Ada psikolog klinis, psikolog pendidikan dan psikolog industri.
Secara umum, bercerita dengan psikolog itu tidak beda kalau saya cerita ke teman. Dialog yang terjadi, ada permasalahan, ada masukan, ada saran. Ada satu masukan yang menurut saya berbeda, sang psikolog meminta saya untuk membangun pikiran yang positif, karena pikiran itu akan membentuk perilaku yang positif juga. Kalau pikiran kita negatif, perilaku yang negatif juga akan terbentuk.
Di tengah-tengah obrolan, saya diminta untuk menuliskan nama, usia, tanda tangan dan tuliskan cerita. Saya tanya,"mau dibaca ya tulisan tangan saya?" hahaa. Usai menulis itu, benar lho sang psikolog menebak sifat saya dari tulisan tangan. tapi sayang tebakannya kurang tepat. Canggih juga bisa menilai sifat orang dari tulisan tangan meskipun kurang tepat.
Sebenarnya saya berharap ada jurus jurus dalam ilmu psikologi yang dikeluarkan untuk menghadapi cerita saya. Nyatanya tidak banyak jurus yang dikeluarkannya. Kan, saya juga bisa jadi belajar. Apalagi saya senang memperhatikan perilaku perilaku manusia. Manusia itu unik unik sifat dan perilakunya. Kalau ada yang suka baca sifat manusia dari golongan darah atau DISC (dominance, influence, steadiness & compliance). Kita bisa belajar bagaimana menghadapi manusia dengan sifatnya yang beda-beda. Sayapun masih belajar bagaimana menghadapi sifat-sifat manusia yang berbeda-beda. Karena menurut saya, tidak bisa setiap manusia diperlakukan sama.
0 Comments:
Post a Comment