Ya Allah,mungkin aku adalah anak manusia yang paling beruntung didunia.
Kau berikanku seorang ibu yang selalu memperhatikanku,
merawatku, mengajariku, menasehatiku.
Dia bagaikan Malaikat-Mu, yang Kau perintahkan
hanya untuk memperhatikanku, merawatku, mengajariku, membesarkanku
tanpa lelah tanpa letih tanpa bosan.
Tapi aku tahu kalau sebenarnya ibu lelah, aku tahu kalau ibu letih.
meskipun setiap kali ku tanya, ibu lelah? Dia jarang sekali berbicara terus terang.
pertanyaanku terkadang hanya dijawab dengan senyuman.
ibuku tak pernah mengeluh padahal sudah banyak yang dia korbankan untuk anaknya.
hartanya, keringatnya, airmatanya.
Aku sedih jika ibu sakit.
aku tak pandai merawatnya seperti ibu merawatku ketika aku sakit.
aku tak bisa menyiapkan makanan terbaik ketika ibu sakit.
berbeda ketika ku sakit, ibu selalu memberiku makanan terbaik.
agar aku bisa lekas sembuh.
entah apa jadinya kalau ku sakit tanpa adanya ibu.
Setiap ulang tahunnya, ku usahakan memberikan sesuatu untuknya.
hal itu kulakukan hanya untuk melihatnya senang, melihatnya tersenyum, melihatnya bahagia.
tapi aku sadar hal itu tak kan bisa mengantikan apapun yang telah ibu berikan.
terkadang aku sedih, merasa tak bisa membalas pengorbanannya,
malah masih sering menjadi bebannya, dan kesedihanku bisa terus bertambah
karena sampai kapanpun perbuatan baikku untuknya tak bisa membalas pengorbanan ibuku.
Aku hanya bisa berdoa, agar Allah bisa membalaskan semua pengorbanan ibuku.
Aamiin.
Kau berikanku seorang ibu yang selalu memperhatikanku,
merawatku, mengajariku, menasehatiku.
Dia bagaikan Malaikat-Mu, yang Kau perintahkan
hanya untuk memperhatikanku, merawatku, mengajariku, membesarkanku
tanpa lelah tanpa letih tanpa bosan.
Tapi aku tahu kalau sebenarnya ibu lelah, aku tahu kalau ibu letih.
meskipun setiap kali ku tanya, ibu lelah? Dia jarang sekali berbicara terus terang.
pertanyaanku terkadang hanya dijawab dengan senyuman.
ibuku tak pernah mengeluh padahal sudah banyak yang dia korbankan untuk anaknya.
hartanya, keringatnya, airmatanya.
Aku sedih jika ibu sakit.
aku tak pandai merawatnya seperti ibu merawatku ketika aku sakit.
aku tak bisa menyiapkan makanan terbaik ketika ibu sakit.
berbeda ketika ku sakit, ibu selalu memberiku makanan terbaik.
agar aku bisa lekas sembuh.
entah apa jadinya kalau ku sakit tanpa adanya ibu.
Setiap ulang tahunnya, ku usahakan memberikan sesuatu untuknya.
hal itu kulakukan hanya untuk melihatnya senang, melihatnya tersenyum, melihatnya bahagia.
tapi aku sadar hal itu tak kan bisa mengantikan apapun yang telah ibu berikan.
terkadang aku sedih, merasa tak bisa membalas pengorbanannya,
malah masih sering menjadi bebannya, dan kesedihanku bisa terus bertambah
karena sampai kapanpun perbuatan baikku untuknya tak bisa membalas pengorbanan ibuku.
Aku hanya bisa berdoa, agar Allah bisa membalaskan semua pengorbanan ibuku.
Aamiin.
0 Comments:
Post a Comment