Tips Menentukan Uang Jajan

Tips keuangan tentang investasi sudah umum dan banyak. Tapi menentukan uang jajan juga penting, karena kalau uang jajan kita selalu bocor bagaimana bisa kita menabung atau berinvestasi. Saya mau berbagi pengalaman pribadi dalam hal menentukan uang jajan dari gaji yang sudah di dapat setiap bulan. Tips ini tentunya buat yang masih single, belum berkeluarga. Karena berdasarkan pengalaman pribadi belum tentu cara ini cocok bagi anda yang membacanya.

Uang jajan disini bukan berarti uang untuk hura-hura semata, tetapi pengeluaran rutin kita untuk transport, makan, belanja dan lainnya. Untuk menentukan besarnya uang yang perlu disisihkan untuk jajan, perlu waktu beberapa bulan. Hal ini diperlukan karena setiap bulan ada pengeluaran yang berbeda-beda.

Pertama kita tentukan pengeluaran yang sudah pasti. Asumsinya tinggal dengan orang tua dan kerja naik motor ya. Jadi pengeluaran untuk rutinya adalah:
1. Uang bensin, misalkan Rp. 15000/3hari berarti sebulan/30hari Rp. 150.000 (asumsi sabtu minggu motor tetap dipakai)
2. Makan siang, misalkan sekali makan maksimal 13.000/hari berarti sebulan Rp. 390.000
3. Pulsa Rp. 50.000
4. Internet Rp. 100.000

Setelah tahu pengeluaran yang sudah pasti. Selanjutnya menentukan pengeluaran yang tidak pasti selama tiga bulan. Nah misalkan bulan pertama:
1. Motor harus di service, sekitar Rp. 70.000
2. Belanja kebutuhan bulanan (misal, sabun, odol, dll) Rp. 100.000
3. Main sama teman (makan-makan di mal) Rp. 60.000
Total (poin 1-4 pengeluaran tetap + poin 1-3 pengeluaran dinamis): Rp. 920.000

Bulan kedua:
1. Tidak ada service motor tapi perlu ganti ban motor Rp. 150.000
2. Sabun masih ada,tapi mau beli baju Rp. 150.000
3. Beli makanan dikantor Rp. 80.000
Total (poin 1-4 pengeluaran tetap + poin 1-3 pengeluaran dinamis): Rp. 1.070.000

Bulan ketiga:
1. Harus service motor lagi Rp. 70.000
2. Sabun sudah habis, harus beli Rp. 100.000
3. Nonton bioskop Rp. 50.000
Total (poin 1-4 pengeluaran tetap + poin 1-3 pengeluaran dinamis): Rp. 910.000

Dari pengeluaran selama tiga bulan. Kita bisa melihat pengeluaran tiap bulan itu berbeda-beda jumlahnya. Kita bisa buat rata-rata dari peneluaran yang berbeda-beda itu untuk menarik kesimpulan uang jajan kita berapa yang ideal. Dilihat dari pengeluaran selama tiga bulan kurang lebih rata-ratanya Rp. 1.000.000. Jika sudah dapat angka rata-ratanya kita tambahkan Rp. 100.000 atau Rp. 150.000 atau sesuai dengan gaji anda. Gunanya untuk pengeluaran yang tidak terduga. Misalkan ternyata dibulan keempat harus perpanjang STNK motor atau harus perpanjang SIM. Kita bisa pakai deh kelebihan uang Rp. 100.000 atau Rp. 150.000 yang kita tambahkan dari rata-rata pengeluaran.

Mau pakai uang saja harus repot-repot seperti ini ya. Memang seolah-olah sulit. Tapi kalau pengeluaran kita jelas. Sisa gaji kita bisa leluasa ditabung atau diinvestasikan tanpa harus merasakan penyesalan karena gaji selalu lenyap untuk hal-hal yang tidak penting.

Kalau sudah mantab dengan total pengeluarannya. Berikutnya buka rekening tabungan untuk uang jajan. Agar tidak tercampur dengan rekening gaji. Percuma sudah analisa di atas yang dilakukan dengan susah payah kalau uang jajan masih dijadikan satu dengan rekening gaji. Pengeluaran tetap bisa bocor. Di beberapa bank, ada produk yang namanya rekening "tabunganku". Rekening tabungan tanpa biaya administrasi bulanan tapi punya kartu ATM juga. Setahu saya di BCA dan Bank Mandiri yang menyediakan fasilitas Kartu ATM untuk produk tabunganku. Kalau pakai produk tabunganku, uang jajan tidak akan tergerus biaya admin bank. Jadi setiap bulan kita akan transfer ke rekening jajan sebesar Rp. 1.100.000 (rata-rata pengeluaran ditambah cadangan Rp. 100.000).

Di Android ada aplikasi yang bisa mendukung anda untuk tertib mengadministrasikan pengeluaran. Namanya "Pocket Budget". Saya pakai aplikasi ini untuk mengetahui pengeluaran setiap bulan dan seterusnya apa saja. Selamat mencoba kalau berminat, saya hanya berbagi pengalaman saja.