Ads 468x60px

Sunday, January 26, 2014

Berbohong Untuk Kebaiban

Berbohong itu adalah dosa kecil yang bisa bertumpuk menjadi besar. Sekali berbohong kita terkadang harus berbohong lagi untuk menutupi kebohongan yang pertama dan selanjutnya. Tapi anehnya ada istilah berbohong untuk kebaikan. Gue sudah lama tidak mendengar istilah berbohong untuk kebaikan. Istilah itu gue dengar kembali ketika gue sedang ngobrol dengan teman. Waktu itu gue minta pendapat tentang sesuatu, dan teman gue menyarankan supaya gue berbohong. Katanya berbohong untuk kebaikan. Lalu gue balas bilang, berbohong untuk kebaikan sama saja korupsi untuk membangun masjid.
Gue bilang seperti itu bukannya sok suci karena gue tidak pernah berbohong. Gue sebagai manusia, pastilah pernah berbohong. Tapi biasanya setelah berbohong, pasti ada rasa penyesalan ketika gue telah melakukannya. Kalau bisa jujur kenapa harus berbohong, memang terkadang jujur itu menyakitkan atau malah jadi bencana buat kita sendiri. Gue punya kisah unik mengenai kebohongan. Cerita ini gue ambil dari portal internal kantor, tentang Ban Mobil.

Empat orang mahasiswa terlambat datang ujian, mereka berencana membohongi dosen agar diizinkan untuk ujian susulan. Sesampainya di kelas dosen bertanya:

Dosen (D), Mahasiswa (M)
D : Mengapa kalian berempat terlambat?
M1 : Maaf pak kami belajar bersama sampai larut malam
M2 : Jadi kami kesiangan dan terlambat datang ujian
M3 : Perjalanan ke kampus kami terjebak macet
M4 : Betul pak, sedikit lagi sampai ke kampus angkot yang kami tumpangi ban nya bocor jadi kami membantu sopir tersebut pak

Merasa ada kejanggalan dosen pun berkata
D : baik lah seperti nya kalian melalui hari yang berat, kalau begitu besok saja kalian ikut ujian susulan.

Dengan bahagia 4 mahasiswa ini pulang dan belajar dengan baik agar ujian susulan mereka besok berhasil dengan nilai memuaskan. Keesokan hari nya 4 mahasiswa ini datang ke kantor dosen tersebut untuk ujian susulan.

D : Mari kita mulai ujian nya, ada beberapa syarat yang harus di lakukan untuk ujian susulan kali ini yang pertama kalian harus mengerjakan ujian susulan secara terpisah, kedua soal yang saya berikan hanya 2, soal pertama bobot 10% dan soal kedua 90%, untuk mendapatkan soal no 2, kalian harus menyelesaikan soal no 1 dan dikumpulkan baru kalian bisa mendapatkan soal kedua.

Empat mahasiswa ini tersenyum dan yakin ujian mereka kali ini akan berhasil. Mereka berempat sudah duduk di ruangan yang terpisah. Soal pertama bisa dilalui dengan mudah mereka semakin yakin untuk mendapatkan nilai 100.

Mereka mengumpulkan jawabannya untuk melanjutkan soal kedua. Ternyata soal kedua adalah soal yang membuat mereka tidak tahu harus menjawab apa. Soal tersebut berbunyi "waktu kalian terlambat membantu sopir, ban sebelah mana yang bocor?" Karena ke empat mahasiswa duduk secara terpisah, mereka tidak bisa janjian akan menjawab apa pertanyaan tersebut. Jika jawabannya tidak sama, berarti kebohongan akan terbongkar.

Kini Komisi Pemberantasan Korupsi kini memiliki slogan "Berani Jujur, Hebat!". Jadi kalau kita jujur berarti Hebat.

Gambar: http://lesprivatlira.com/news.php?view=27


0 Comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Instagram

Instagram

Statistics


Visit Indonesia

visit indonesia Warung Blogger