Haruskah Pemuda Indonesia Bersumpah (Lagi)?

28101908, para pemuda Indonesia bersumpah. Berbangsa satu bangsa Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia. Tapi kini sumpah itu tak berlaku lagi, pemuda Indonesia seringkali berperilaku anarkis. Jika hal ini dilakukan untuk mempertahankan negara kesatuan republik Indonesia, saya masih bisa memaklumi. Tetapi tindak anarkis dilakukan untuk melawan sesama pemuda Indonesia, sesama bangsa Indonesia, sesama orang yang menggunakan bahasa Indonesia. Ini sungguh tindakan yang memalukan.Mahasiswa-mahasiswa yang dicap sebagai pemuda intelektual, justru terkadang berperilaku anarkis. Di Makasar contohnya, ketika melihat berita mahasiswa di makasar tak jauh dari. Saling lembar batu sesama mahasiswa kampus lain, berkelahi sesama mahasiswa satu kampus tetapi berbeda fakultas dan hampir setiap kali berdemo berakhir ricuh. Tak hanya mahasiswa yang bertindak seperti itu, masyarakat biasa-pun terkadang “berantem” antar kampung. Apalagi yang namanya supporter sepakbola, pasti tak jauh dari kata berkelasi. Konser musik yang ditonton pemuda tak luput dari tindak anarkis antar penonton.
Logikanya, mahasiswa yang memiliki intelektual tinggi bertindak seperti itu, bagaimana masyarakat biasa yang hanya bersekolah tidak sampai perguruan tinggi. Misalkan saja, banyak pemuda yang terkena hasutan-hasutan untuk menjadi teroris, yang serangannya tak lagi pihak asing. Tetapi sesama bangsa Indonesia sendiri.
Memang tidak dipungkiri, banyak pula pemuda yang berprestasi. Banyak pemuda yang meraih mendali emas di beberapa ajang kejuaraan. Membuat harum nama Indonesia dimata dunia. Serta prestasi lainnya di tingkat internasional. Tetapi hal ini jarang terjadi. Berita tentang tindak kekerasan lebih sering muncul kepermukaan. Jadi haruskah pemuda Indonesia bersumpah kembali? Untuk membangun Indonesia kedepan dan menguasai pemerintahan pada tahun 2014 nanti.