Mitos Pilpres Indonesia Pasca Reformasi (Tak Terbukti)

Tanggal 21 Oktober 2009 Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono resmi dilantik untuk melanjutkan pemerintahan Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebelum Pres SBY dan Wapres Boed dilantik, bahkan sebelum pilpres, saya pernah menulis tentang Mitos Pilpres Indonesia Pasca Reformasi. Inti dari tulisan itu kurang lebih ada semacam “kutukan” bagi pemenang pemilu legislatif dimana sebuah partai yang memenangkan pemilu legislatif belum tentu memenangkan pemilihan presiden dari calon yang diusung oleh partai pemenang pemilu. Contoh kasus, pemilu legislatif 1999 pemenangnya adalah PDIP tetapi akhirnya yang menjadi presiden adalah Gus Dur dari PKB. Pemilu tahun berikutnya yaitu 2004, pemenangnya Golkar, tetapi yang menjadi presiden dari partai Demokrat yaitu SBY.

Tetapi sangat berbeda sekali dengan pemilu pada tahun 2009. Pemilu legislative dimenangkan Demokrat, sedangkan pemilihan presiden dimenangkan juga oleh calon presiden yang di usung oleh partai Demokrat. Jadi Mitos Pilpres Indonesia Pasca Reformasi Tak Terbukti, ya sebenarnya tulisan ini hanya keisengan saya sebagai penulis, yang sedang mengamati perkembangan negaranya yang berusaha terus maju.
Pres SBY dan mantan Wapres Jusuf Kalla adalah pasangan pertama pres dan wapres pertama yang dapat menyelesaikan masa pemerintahannya sampai 5 tahun. Harapan saya sebenarnya ingin melanjutkan pemerintahan mereka berdua, tapi apa mau dikata, pres SBY menggandeng wapres baru yaitu Boediono. Banyak yang berharap dari pasangan pres wapres yang baru ini, semoga saja Indonesia akan lebih baik dari pemerintahan sebelumnya. Tidak ada lagi rebut-ribut antar anggota legislatif, kebijakannya selalu mengutamakan rakyat, tidak ada lagi penghamburan uang rakyat untuk hal-hal yang tak berguna.