Ads 468x60px

Monday, September 07, 2009

Pengalaman Merencanakan Acara Lewat Facebook

Maraknya penggunaan Facebook saat ini. Seakan menggantikan sebuah metode untuk merencanakan sebuah acara atau event yang dulu melalui kordinasi harus bertemu. Sekarang cukup melalui Facebook dengan berbagai layanan seperti event invitation. Namanya bulan ramadhan tentu saya pengalaman saya mengenai acara buka bersama. Kebetulan bukan saya yang merencanakan tapi rekan saya. Sebut saja namanya Yusuf, karena memang namanya Yusuf, hahaa.
Atas usulnya dia melalui Facebook note yang kemudian men-tag rekan-rekan yang akan di ajak ke acara buka bersama tersebut. Ada beberapa comment yang sudah mulai masuk, dengan berbagai komentarnya mulai dari usul tempat waktu dll. Diskusi-pun berlanjut sampai penentuan tempat dan tanggal sudah fix. Hanya saja orang-orang yang akan datang ke acara tersebut belum fix siapa-siapa saja. Memang faktor berapa banyak yang ikut adalah hal yang tidak kalah penting, karena mengenai tempat yang akan di booking.
Akhirnya dengan gagasan bung Yasir, rekan blogger yang juga rekan kampus. Dia membuatkan “event invitation” di Facebook tentang acara buka bersama ini. Karena dengan fasilitas ini kita dapat mengetahui siapa saja yang akan hadir, atau tidak hadir, atau mungkin hadir di acara tersebut. Menurut data terakhir sekitar belasan orang yang hadir. Tetapi kemudian untuk lebih memastikannya lagi dari pihak koordinator meng-sms semua orang yang akan ikut atau tidak ikut untuk menkonfirmasikannya lagi melalui sms, siapa-siapa saja yang hadir. Setelah fix pada konfirmasi, rekan Gilang kemudian membooking tempat yang sudah disepakati bersama. Ternyata tempatnya kalau minggu tutup, akhirnya dia cari tempat lain yang dekat-dekat seputaran tempat pertama, akhirnya didapatkan. Masalah berapa orang yang ikutan rekan Gilang sudah membooking untuk 20 orang.
Saat Hari-H a.k.a. D-Day
Saya minta nebeng saya bung Septa, karena rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah saya, jadi minta nebeng saja biar irit bensin sekaligus tidak menambah keruh udara dibumi ini karena tujuan yang sama kog satu motor satu orang, hehee, alibi biar bisa nebeng. Okay, karena sudah disepakati ngumpul dirumah Gilang yang tak begitu jauh juga dari rumah saya. Saya dan bung Septa meluncur kesana. Tak lama rekan Gilang datang. Kemudian agak lama lagi rekan-rekan yang dari jauh dengan berbagai rombongan motornya datang tetapi langsung meluncur ke TKP buka puasa.
Sampai disana hitung punya hitung yang datang agaknya melebihi dari yang sudah di booking. Memang hanya lebih dua, tapi yang namanya booking menurut saya harus pas. Supaya pihak pemilik rumah makan juga tak kerepotan. Pada saat dirumah Gilang saya sempat menanyakan menu bukanya apa?. Ya Cuma nasi ayam saja, trus Tanya lagi, apa gak ada pembukanya dulu? Ya gak ada langsung makan. Hmm, ya sudahlah, kata saya.
Ngobrol sana ngobrol sini, bikin rusuh sana rusuh sini. Akhirnya waktu berbuka tiba tapi minuman saja belum datang. Karena “katanya” baru dipesan saat kami datang, tapi pihak Gilang mengatakan sudah memesan pada saat booking. Makanya minumannya tak datang-datang. Tapi akhirnya datang juga, hooray minum glek…glek…glek…ahhh, habis sudah. Rekan-rekan lain pada heran, ada yang jaim, buat ngirit-ngirit minum. Karena menurut pesanan, menunya hanya segelas minuman dan satu porsi nasi plus ayam. Dalam hati saya “biasa buka pake es klapa muda dua gelas, masak kudu jaim-jaim kalau memang haus,hehee”. –sholat maghrib-
Usai magriban, nunggu menu selanjutnya nasi ayam yang masih kurang nasinya. Dengan sabar menunggu akhirnya datang. Lagi-lagi hitung punya hitung, ayamnya ternyata kurang. Sebelum ayam datang semua sempat pasang status di plurk yang sudah di integrasikan ke Facebook, kurang lebih isinya “bahwa ini acara buka bareng terburuk dalam sejarah saya, bukan karena sama rekan-rekannya tapi kurangnya kordinasi dengan pihak yang punya resto, semoga saja buka bareng teman sma nanti tak seperti ini”. Saya berkomentar seperti itu bukan karena buka bareng teman-teman yang tidak berkesan tapi karena sangat kurang dari persiapan makanan, minuman dan tempat yang kurang memadai untuk 22 orang, dan buka bareng rekan SMA juga direncanakan melalui Facebook mudah-mudahan saja tidak seperti ini.
Udahan lah ceritanya, sekarang hikmahnya. Karena InsyaAllah, setiap saya bercerita pastilah ada hikmahnya:

1. Buatlah panitia
Dalam setiap acara meskipun tidak resmi seperti buka puasa bersama, karena panitia nantinya yang mengkordinasikan semuanya termasuk yang akan hadir dan dengan pihak resto, kalau buka bareng di resto.

2. Harus ada konfirmasi offline
Jika membuat rencara sebuah acara di Facebook, tetap harus ada konfirmasi secara offline baik ketemuan terlebih dahulu atau konfirmasi via sms. Hal ini menjadi penting, karena melalui cara ini pesan langsung sampai ke orang yang dituju, berbeda dengan hanya melalui Facebook. Karena harus membuka halaman note atau event terlebih dahulu. Dan tidak semua orang mempunyai akses Internet setiap saat.

3. Penentuan siapa-siapa saja yang datang harus fix.
Artinya dari pihak orang-orang yang diundang juga harus benar-benar fix. Misalnya saja saya saat di invite melalui event di Facebook saya mencantumkan “maybe” artinya mungkin akan datang, jika memilih ini pihak panitia nantinya akan kebingungan untuk membooking tempat, karena siapa-siapa saja yang fix untuk datang belum pasti. Tetapi untung saja ada konfirmasi via sms, jadi saya langsung memutuskan untuk datang.

Demikian cerita pengalaman saya saat di undang acara melalui Facebook. Semoga bermanfaat bagi anda yang membaca dan akan merencanakan acara melalui Facebook.

0 Comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Instagram

Instagram

Statistics


Visit Indonesia

visit indonesia Warung Blogger