Ads 468x60px

Friday, August 14, 2009

CERPEN (CERita sePEkaN)

Minggu ini minggu yang cukup melelahkan dan menyenangkan, karena berbagai kejadian yang bisa membuatku melepaskan pekerjaan menyelesaikan tugas akhirku. Cerita mulai dari hari jumat tanggal 7 Agustus sampai kamis 13 Agustus.

Jumat, 7 Agustus
Sudah lama tidak pernah pergi bareng temen-temen, maklum mahasiswa tingkat akhir udah pada sibuk masing-masing. Ada yang udah pada kerja cuma belum lulus, ada yang lagi mau tugas akhir, ada yang sedang tugas akhir. Dengan bantuan YM janjian buat nonton di XXI (baca ex ex ai, bukan ex ex wan). Berhubung dadakan jadinya gak sempet pesen tiket, jadinya beli tiket di TKP saja. Awalnya mau nonton GIJOE, tapi tinggal kursi depan saja, karena sudah mengantongi Plan B, jadinya nonton UP. Film dengan judul paling pendek sedunia, hanya dua huruf “UP”.
Beli tiket jam 1900, tapi jadual nontonnya jam 2130, hahaa, jadinya menunggu cari makan dulu. Mau cari makan yang dekat gak tau dimana, paling di belakang XXI ada JogChik, malas juga makan disitu. Akhirnya makan keluar dah, cari sana-sini gak taunya di depan XXI ada “Sambel Bu Santi”, tapi gak makan di situ karena udah kelewatan. Trus, diputuskan makan di bebakaran, tapi ditengah jalan ada tempat makan Thailand, pukhet namanya di depan UKDW.
Sampai di sana binggung juga, harganya kagak sesuai dugaan. Walaupun ngantongin duit kagak ngepas. Tapi gilak juga sekali makan sekitaran 20000an belom minum, yang harganya 5000an. Dogh, langsung kempes dah ni kantong. Tapi ternyata ada juga makanan yang gak terlalu bikin kempes kantong. Selesai makan, ngobrol sana ngobrol sini, tau-tau ngomong teroris, politik dan apalah segala macem. Sampai jam 2100 langsung meluncur lagi ke XXI. Pas ternyata studio belom dibuka sampai sana.
Jreng…jreng… pintu teater 5 sudah dibuka. Cihuy, masuk juga akhirnya. Awal nonton, dikira filmnya sudah mulai, ternyata baru film kartun pendek sebagai pembuka. Yang konyolnya minta ampun tuh kartun. Pembukanya ajah begitu gimana film UP-nya. Walaupun ceritanya agak gak masuk akal, karena ada rumah diterbangkan dengan balon-balon gas kecil yang banyak jumlahnya. Tapi petualangannya lumayan seru. Daripada penasaran nonton ajah kalau mau.
Pulang dari nonton, trus nonton tipi. Ternyata ada penggerebekan yang katanya rumah “Nurdin M Top”. Masing-masing tipi menayangkan gambar eksklusif tapi gelap semua, sama ajah boong. Karena udah capek tidur aja lah.

Sabtu, 8 Agustus
Berlanjut di hari sabtu, rekan-rekan profesi khususnya profesi minta bantuan untuk membantu membuat atribut ospek UII. Minta bantuannya jam 0800. Tapi saya baru datangnya siang, karena pagi hari sibuk nonton penyergapan rumah yang katanya ada NMT. Pas datang siang hari di stand profesi, sudah banyak yang ngumpul ternyata. Saya termasuk agak telat juga datangnya. Bantu sana bantu sini, bantu kepang, bantu nggunting, bantu ngelem, bantu doa. Selesai juga akhirnya walaupun sampai malam dan gak sempet makan.

Minggu, 9 Agustus
Lanjut lagi ke hari berikutnya minggu. Hari ini ayahku datang ke Jogjakarta. Mau mengurus PBB rumah jogja, mau ziarah ke makan mbah, dan lainnya segudang kegiatan di jogja dan wates. Tapi paginya ada acara ospek di UII yang bernama PINTAR (Pesona Indahnya Ta’aruf). Di acara itu LPM Profesi meliput berita dipagi hari dan diterbitkan bulletin yang bernama GELEGAR pada sorenya. Jadi semua harus kerja keras untuk menulis berita. Berhubung saya ditugaskan menulis Laporan Utama yang kerjanya justru sebelum Hari-H ospek. Jadi pada waktu Hari-H, lumayan santai lah. Tapi gak santai-santai amat. GELEGAR belum selesai, belum dicetak, saya harus ijin duluan mau menjemput ayah saya di stasiun TUGU Jogjakarta.
Tak disangka-sangka sampai rumah, ayahku bawa makanan banyak camilan dengan segala rupa, dodol garut, susu pesananku, yang paling penting asinan kamboja. Makanan favorit waktu masih tinggal di daerah Cipinang Jakarta Timur, karena sekarang pindah ke Pondok Labu JakSel. Tanpa ragu lagi langsung melahap 2 (dua) bungkus asinan kamboja.

Senin, 10 Agustus
Dogh, ternyata ceritanya sudah panjang, padahal masih ada selasa, rabu dan kamis. Sekarang cerita hari senin dulu. Hari senin ini ayahku mau mengurus PBB dll, saya harus lanjut menemani rekan-rekan profesi yang akan meliput berita, disisi lain saya juga harus bimbingan dengan dosen pembimbing yang sekaligus Dekan FTI UII jadi agak sibuk gitu. Datang pagi-pagi ternyata pembimbing saya masih ada acara, sampai sore ternyata. Jadi acara bimbingan di undur besoknya hari selasa.
Berhubung bimbingan di undur, langsung sajah main-main ke kantor profesi. Lho kok masih kosong, mungkin karena masih pada nyari berita. Daripada-daripada nongkrong ajah lah disana. Gak asih juga, gak ada kerjaan, nyari berita kagak, nulis berita juga gak. Kerjaannya Cuma ngerusuhin doank sama ngambil makan dan pesan minum. Tapi gak apa-apa juga, saya jadi bisa kenal rekan-rekan profesi yang baru. Si ini si anu si itu jadi kenal semua deh.
Hari senin ini jadi agak istimewa karena buletin Gelegar, agak terlambat untuk diselesaikan. Padalah mahasiswa baru sudah mau bubaran dari acara ospeknya. Tapi akhirnya kelar juga nih buletin. Malamnya ayah saya mengajak makan di luar. Tempatnya saya yang menentukan, daripada pusing-pusing Bebek Goreng H. Slamet ajalah. Begh, lumayan juga ditraktir ayah, makan 2 Piring Nasi plus 1 Dada dan 1 Paha, hahaa keliatannya sangat rakus. Plus Beras Kencur hangat.
Pulang dari sana ke toko buku dulu, cari buku yang mau dibeli ayah. Maklum sedang kuliah lagi ayah saya, jadi kudu beli buku yang agak-agak diskon gimana gitu, di Jakarta kagak ada toko buku diskon soalnya.

Selasa, 11 Agustus
Bimbingan untuk yang kesekian kali, membahas bab 3 dan bab 4 yang belum fix. Lumayan bimbingan kali ini kembali bapak Fathul Wahid, memberikan masukan-masukan untuk kemajuan tugas akhir saya. Seusai bimbingan, mau mengkonfigurasi ulang Access Point (AP) milik profesi. Karena AP profesi hanya jadi repeater dari AP yang ada di FTI UTARA. Berhubung AP FTI UTARA di ganti, otomatis AP Profesi di konfigurasi ulang. Ternyata gak bisa di konfigurasi ulang, AP FTI UTARA yang baru terlalu bagus sehingga AP Profesi gak bisa me-repeatnya lagi.
Pulang dari kampus, ayah saya mengajak ke wates untuk ziarah ke makan mbah saya dari ayah yang sudah meninggal semua. Di wates gak hanya ziarah tapi berkunjung ke saudara-saudara di sana termasuk adik ayah saya. Gak terasa sudah malam, pulangnya mampir ke Nasi Goreng Sapi di daerah kota baru.

Rabu, 12 Agustus
Pagi hari sarapan bareng ayah dulu sebelum berangkat ke kampus, menemani rekan-rekan profesi yang akan meliput peristiwa pada ospek FTI UII yang bernama PETA. Datang siang ke kampus ternyata ada gunanya juga, berhubung tinta printer di kantor profesi habis, saya dititipkan untuk membeli. Selain itu saya di suruh ambil master buletin Gelegar hari pertama dan kedua di rumah Pemred Profesi, Bagus.
Katanya master ini mau dikopi lagi untuk meramaikan stand profesi untuk memperkenalkan dengan teman-teman mahasiswa baru angkatan 2009. Selesai beli tinta dan ambil master di rumah Bagus. Langsung meluncur ke kampus plus fotokopi dan pesan makan siang buat rekan-rekan profesi. Sampai kantor prof, lagi-lagi gak ada kerjaan, mana kagak bawa laptop jadi gak ada hiburan. Seperti biasa kerja serabutan, gangguin kerjaan pemred sebagai editor sekaligus gangguin kerjaan Zacky sebagai layouter, hehee. Jreng…jreng, selesai juga buletin Gelegar edisi Fakultas.
Pulang dari kampus, kembali lagi ayah saya ngajak makan keluar. Sekarang makan di Chinese Food di daerah demangan. Hari ini malam terakhir ayah saya di jogja karena besok pagi harus kembali ke Jakarta.

Kamis, 13 Agustus
Pagi-pagi sekali saya dan ayah saya sudah bangun, karena harus bersiap-siap merapikan barang-barang yang mau dibawa ayah saya ke Jakarta. Jam 6.30 ayah saya berangkat pakai mobil, menuju Jakarta. Setelah itu saya pun berangkan ke kampus, lagi-lagi menemani rekan-rekan prof meliput berita pada hari terakhir ospek Fakultas. Baru datang, katanya ada maba (mahasiswa baru) yang nangis. Saat itu saya cuma nyeletuk “dasar maba melankolis”, hahaa tak dikusangka ada yang nulis berita itu, dua sejoli profesi “Septa dan Rani”. Trus saya request judul, “Maba Melankolis”, eegh, disetujui sama pemred. Lumayan nyumbang judul doank.
*cerita dipercepat*, ambil makan siang, layout, potokopi, perkenalan lembaga, kemudian saatnya evaluasi. Berhubung ini gelegar terakhir ya agak sok-sok an mengoreksi isi gelegar waktu itu. Yang agaknya banyak yang dikoreksi menurut pandangan saya, hehee.

Ternyata tak terasa juga jadi mahasiswa dan pengurus profesi, 5 kali saya mengalami proses ospek yang ada di kampus. 3 kali saat saya jadi pengurus profesi. Memang dengan adanya buletin gelegar bisa memperat hubungan antar pengurus baru dan lama. Saya yang awalnya hanya sedikit mengenal mereka terkadang kebalik-balik namanya terutama dengan pengurus baru yang berpostur tubuh agak besar atau sangat besar. Tapi keakraban pada saat Gelegar melebihi acara tim building yang tak kunjung terlaksana. Terus semangat rekan-rekan profesi yang akan melanjutkan perjuangan di LPM Profesi. Bagi rekan-rekan yang tidak ikut dengan berbagai alasan apapun, sungguh sangat merugi.
Biasanya setelah bercerita saya member ringkasan hikmah, tetapi karena sudah sangat panjang ceritanya, saya tidak memberikannya untuk cerita kali ini. Trus tugas akhirku gimana ini..???

2 Comments:

  1. berarti klo d pikir2, kita tiap tahun ikut ospek ya
    ckckckck

    ReplyDelete
  2. agh, gak juga...
    waktu ospek ke 2 saya mudik, kagak ikutan SP soalnya =))

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Instagram

Instagram

Statistics


Visit Indonesia

visit indonesia Warung Blogger