Ads 468x60px

Thursday, January 01, 2009

Kebanyakan Tahun Baru

Sadar atau tidak, dalam 30 hari ini di Indonesia merayakan tahun baru lebih dari satu kali, yang pertama tanggal 1 Muharram, yang ke-dua 1 Januari, yang sebentar lagi adalah tahun baru imlek. Di Indonesia terdapat lima kalender yang berbeda-beda tetapi kalender masehi tetap jadi patokan utama. Tahun baru hijriah telah berlalu, sekarang adalah tahun baru masehi, berarti masih ada tiga tahun baru lagi, untuk lebih detail tentang kalender yang ada di Indonesia akan di bahas satu per satu sama dengan satu #apasih gak nyambung, hee.

1.Masehi
Kata Masehi biasanya merujuk kepada tarikh tahun menurut Kalender Gregorian. Kata ini berasal dari Bahasa Arab.Awal tahun Masehi merujuk kepada tahun yang dianggap sebagai tahun kelahiran Nabi Isa Al-Masih karena itu kalender ini dinamakan Masihiyah atau Yesus dari Nazaret. Kebalikannya, istilah Sebelum Masehi (SM) merujuk pada masa sebelum tahun tersebut kalau bahasa Inggrisnya Before Christ (BC). Sebagian besar orang non-Kristen biasanya mempergunakan singkatan M dan SM ini tanpa merujuk kepada konotasi Kristen tersebut. Sistem penanggalan yang merujuk pada awal tahun Masehi ini mulai diadopsi di Eropa Barat selama abad ke-8.

2.Hijriyah
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (Bahasa Arab: التقويم الهجري; at-taqwim al-hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya. Di kebanyakan negara-negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Tetapi di Indonesia tetap menggunakan kalender masehi sebagai acuan utama walaupun penduduknya mayoritas beragama Islam.
Kalender Hijriyah menggunakan sistem kalender lunar (komariyah). Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini adalah tahun dimana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Satu info lagi, berhubung kalendaer ini menggunakan acuan perputaran bulan maka pergantian tahunnya adalah sekitar pukul 18.00 atau pada waktu magrib. Karena pada waktu-waktu tersebut bulan telah muncul.

3.Jawa
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran. Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.

4.Saka
Kalender Saka Bali adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh orang Hindu Bali di pulau Bali dan Lombok. Kalender Bali bisa dianggap istimewa sebab kalender Saka Bali adalah penanggalan "konvensi". Tidak mutlak astronomis seperti kalender Hijriyah, namun tidak pula seperti kalender Jawa, tetapi 'kira-kira' ada di antara keduanya.
Kalender Saka Bali tidak sama dengan Kalender Saka dari India, namun kalender Saka yang sudah dimodifikasi dan diberi tambahan elemen-elemen lokal.
Kalender Saka Bali bisa dikatakan merupakan penanggalan syamsiah-kamariah (surya-candra) atau luni-solar. Jadi penanggalan ini berdasarkan posisi matahari dan sekaligus bulan. Dikatakan konvensi atau kompromistis, karena sepanjang perjalanan tarikhnya masih dibicarakan bagaimana cara perhitungannya.

5.Imlek
Imlek atau Kalender Tionghoa adalah kalender lunisolar yang dibentuk dengan menggabungkan kalender bulan dan kalender matahari. Kalender Tionghua sekarang masih digunakan untuk memperingati berbagai hari perayaan tradisional Tionghua dan memilih hari yang paling menguntungkan untuk perkawinan atau pembukaan usaha.

Dengan adanya berbagai macam kalender ini sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada orang-orang yang rela menghitung-hitung perputaran bulan ataupun matahari untuk merumuskan sebuah penemuan yakni kalender, jika tidak ada kalender bagaimana bisa menghitung usia seseorang di dunia ini dan bertambah pula keberagaman yang ada di Indonesia. Mungkin sebenarnya masih adalagi kalenderkalender yang ada, tetapi hanya lima saja yang bisa di sampaikan, mungkin beberapa tahun mendatang ada kalender bay-kun.

referensi : id[dot]wikipedia[dot]org

0 Comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Instagram

Instagram

Statistics


Visit Indonesia

visit indonesia Warung Blogger