Ads 468x60px

Tuesday, September 09, 2008

Renungan untuk Semua

Manusia yang diciptakan oleh ALLAH dari tanah, ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Tetapi manusia sering kali memiliki sifat sombong. Manusia terkadang lupa untuk mengucapkan syukur kepada ALLAH SWT. Memang kedengarannya sederhana, hanya mengucapkan syukur atas apa yang telah di dapatkan manusia tetapi hal ini justru yang sering terlewatkan. Bayangkan saja jika ALLAH menetapkan tarif untuk sekali kita menghirup oksigen, anggaplah Rp. 1 /sekali hirup. Berapa banyak rupiah yang harus di bayar dalam sehari. Manusia jarang sekali memikirkan hal ini. ALLAH telah memberikan semua fasilitas untuk kehidupan manusia, tetapi manusia masih saja lupa akan bersyukur pada-Nya. ALLAH memberikan oksigen gratis, ALLAH memberikan sinar matahari yang membantu manusia beraktifitas, ALLAH memberikan hawa sejuk di malam hari untuk membantu manusia dalam memperoleh kenyamanan beristirahat setelah beraktifitas.

Terkadang manusia hanya mengucapkan syukur ketika memperoleh rejeki, ketika kita naik kelas, ketika memperoleh nilai baik, ketika kita sukses dalam pekerjaan. Tetapi jika tidak memperoleh hal tersebut manusia lupa untuk mengucapkan syukur. Bersyukur tidak harus menunggu hal-hal tersebut, ALLAH memberikan kesehatan kepada kita, harus kita syukuri. Cara mensyukuri kenikmatan yang ALLAH berikan sangat mudah yakni dengan menjalankan sholat lima waktu dalam sehari itu sudah cukup untuk mengucapkan syukur kepada ALLAH yang kuasa. Tetapi lagi-lagi manusia sering lalai akan hal ini. Apa sulitnya menyisihkan sedikit waktu untuk menjalankan shalat. Anggaplah satu kali menjalankan shalat menghabiskan waktu sepuluh menit, waktu ini sudah temasuk wudhu. Sepuluh menit di kali lima, hanya lima puluh menit. Dalam 24 jam hanya menyisihkan 50 menit untuk menjalankan shalat lima waktu, tidak sampai satu jam. Ingatlah shalat merupakan ibadah yang sangat istimewa karena Nabi Muhammad SAW. menerima perintah shalat langsung dari ALLAH tanpa perantara Malaikat Jibril (peristiwa isra dan mi’raj)

Manusia terlalu terlena akan kenikmatan dunia, kenikmatan yang hanya sesaat. Ketika dunia hancur kenikmatan itu tidak akan ada lagi. Manusia seharusnya sadar bahwa dunia ini sudah sangat renta. Manusia seharusnya sadar bahwa tak lama lagi kiamat tiba. ALLAH-pun sudah memberikan gambaran tentang bagaimana keadaan hari kiamat itu. Hari itu segenap manusia seperti kupu-kupu dan gunung-gunung pun laksana bulu domba yang berhamburan ke udara (Q.S Al-Qaari’ah 4-5).

ALLAH maha pengasih, ALLAH maha penyayang, ALLAH maha pemberi ampun ALLAH maha segalanya. Masih banyak waktu untuk bertaubat kepada ALLAH. Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat kepada-Nya. ALLAH selalu membuka pintu maafnya kepada seluruh manusia. Renungan ini untuk saya dan semuanya.

7 Comments:

  1. hmm..
    tiyok...
    pasti abis nntn kisah2 islami, ato baca2 buku agama...
    makanya jadi islami-kolis.....

    padahal biasanya....
    kekekkeekke....

    ReplyDelete
  2. Itulah manusia *aq, maksudnya...*
    selalu lupa...

    ReplyDelete
  3. akhirnya tiyok sudah disadarkan oleh Allah...
    huehehehe...

    ReplyDelete
  4. bagus...
    menyadarkan diri sendiri dan menyadarkan orang lain

    ReplyDelete
  5. @ yasiralkaf
    bagus?
    kok aku siy????

    *Percaya Diri Tingkat Tinggi MODE : ON

    ReplyDelete
  6. itu maksudnya di sambung...
    jadi..
    "bagus menyadarkan diri sendiri dan menyadarkan orang lain"
    ---
    iya nih kog bagus jadinya..
    wong bay-kun yang nulis

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Instagram

Instagram

Statistics


Visit Indonesia

visit indonesia Warung Blogger